19 Februari 2013

Just...

Dear, kini aku tahu kau mengetahui hal ini..
Bahwa aku selalu mendekap bayangmu dalam tangis..
Bahwa aku selalu memikirkan dirimu, tak peduli waktu dan tempat..
Bahwa aku selalu merindukan dan mencintaimu tanpa suara..
Bahwa aku selalu menulis tentangmu, tentang dirimu yang tak pernah mau membacaku..
Awalnya aku mengira kau tak mengetahuinya, karena ya... Aku memang tak pernah memaksamu mengetahuinya dan kaupun tak pernah ingin mengetahuinya. Tapi kini, aku sadari sesuatu. Tweet-tweetsmu selalu mengarah ke blogku, selalu memberikan komentar terhadap isi blogku, bukan komentar yang positif, tentunya, tapi komen negatif yang sangat menyakitkan.. Entahlah, apakah memang benar tweetsmu mengejek isi blogku ini ataukah hanya perasaan semuku saja.  Tapi aku rasa, tweetsmu menegaskan bahwa kau memang menyinggung isi blogku. Terlalu norak, begitulah pikiranmu terhadap blogku.
Tapi, tak apa.. Aku telah siap menerima resiko ini. Sejak awal aku membuat blog ini, aku telah siap untuk apapun yang terjadi setelah kau akhirnya tahu blogku beserta isinya dan apa yang terjadi setelah kau akhirnya sadar bahwa orang yang selalu kusinggung disetiap postinganku adalah dirimu. Sejak pertama membuat blog ini, aku selalu yakin dan percaya bahwa suatu saat kau akan membaca setiap postinganku dan menyadari betapa cintanya aku kepadamu. Dan kini? kau telah membaca dan menyadari betapa cintanya aku kepadamu. Lalu? mengapa tak ada kelanjutan diantara kita? kau masih dengan sikap cuekmu menoleh kearahku yang menatapmu dengan tatapan kagum yang luar biasa bodohnya. Kau masih dengan kasarnya membalas setiap perlakuan baikku terhadapmu, dan kau masih dengan tak pedulimu memanfaatkan kebaikanku lalu dengan tak acuhnya membuang diriku begitu saja.

Aku bisa terima bila pada akhirnya akulah yang akan menjadi korban dari cerita kita ini. Aku bisa terima rasa sakit yang selalu kurasakan karena aku tahu sejak awal cintamu hanya sementara, takkan abadi dan takkan pernah abadi. Tapi entah bagaimana, aku masih mencintaimu hingga detik ini. Aku masih terus memberikan hatiku yang detik demi detik terkikis karena sifatmu. Aku masih terus memperjuangkan cintaku yang setiap saat tak dipedulikan olehmu. Aku masih terus mengharapkan cintamu yang sedikit demi sedikit dikuasai olehnya. Bodoh, itulah yang dipikirkan pikiranmu..


"Sakit yang kurasa bukan karena dia, tapi karena kau pilih cinta yang salah"
Kau memilih dirinya yang selalu menyakitikimu, yang menduakanmu, yang tak serius kepadamu, yang selalu mempermainkanmu, yang menganggapmu pelariannya saja, yang dengan mudahnya merebut hatimu dan menghempaskannya, yang selalu memanfaatkanmu, yang tak baik untukmu, yang selalu berpura-pura mencintaimu, yang selalu membuatmu tersiksa, dan orang yang membuatmu disia-siakan cinta buta yang salah. Mengapa kau tak bisa memilihku? Memilih diriku yang selalu merasakan setiap sakit hati yang kau rasakan karenanya. Kenapa kau tak bisa menoleh kearahku? sedikit saja. menoleh kearahku yang selalu menunggu didepan pintumu, yang selalu melindungimu, yang selalu kau anggap debu. Aku tahu aku tak secantik dirinya, aku tak sepintar dirinya, aku tak sekaya dirinya, tapi aku mencintaimu lebih dari dirinya.. dan aku tak bisa melihatmu terus tersiksa, disia-siakan cinta buta yang salah.. It's hurts me more ! When i see your tears, my heart broke, become the puzzle that missing the piece. Aku ingin melindungimu, aku ingin selalu ada untukmu, aku ingin kau menangis di bahuku, tapi apa daya? aku tak pernah diizinkan olehmu untuk melakukannya...

Dear.. I don't know the reason i love you, but i know that i can't stop loving you..
Entah aku harus bagaimana lagi untuk membuatmu menoleh kearahku, nyaris ku putus asa, tapi untunglah harapan ini membuatku kembali semangat untuk terus berusaha mendapatkan cintamu kembali :) Percayalah bahwa aku akan selalu ada untukmu walaupun kau telah melupakanku, janji!;)♥

Tidak ada komentar:

Posting Komentar