22 Februari 2013

A........

Aku dan Kamu.
Dua insan yang takkan pernah menyatu.
Kamu dan Dia.
Dua insan yang takkan pernah terpisah.
Aku dan Dia.
Dua insan yang takkan pernah sama.

Pagi itu...
Aku rindu pagi itu! Pagi dimana mataku dan matamu akhirnya bisa saling pandang. Pagi dimana senyummu-lah yang pertamakali menyambutku di gerbang sekolah kita. Pagi dimana aku bisa menatap keindahanmu lebih lama. Pagi dimana mata sipitku melihat lengkungan indahmu dengan jelas, tak buram seperti yang biasa kulihat dari depan kelasku. Pagi dimana pipiku bersemu merah saat menatap wajahmu. Dan pagi dimana wajahku hanya bisa kuhadapkan kebawah karena tak punya daya melihat wajahmu. Duh. Kenapa sih aku selalu terlihat lemah dihadapanmu? :" Berjalan melewatimu? Sesuatu yang sangat ingin kurasakan tapi tak mampu kulakukan. Aku tak bisa menjadi diriku saat melihatmu. Jantungku berdegup 1000x lebih cepat, pembuluh darahku berkhianat dan hanya menyemburkan darah di pipiku, kakiku menjadi lumpuh hingga untuk berjalanpun susah, aku tak bisa menjadi normal, aku selalu salah tingkah dan mati gaya saat melihatmu ataupun dilihat olehmu. Suck! Sekokoh apapun benteng kekuatan yang kubangun, kau tetap saja bisa menghancurkannya hanya karena sebuah tatapan sedetik-mu itu. Lemah? Itulah aku dimatamu.
Masa lalu..
Ah! Kenapa masa lalu jauh lebih indah dari masa kini, sih? Kenanganku tentang masa lalu itu terus menghantuiku hingga detik ini. Sejauh apapun ku berlari, sedalam apapun ku bersembunyi, masa lalu dan kenangan tentang dirimu selalu mengikutiku hingga ke alam bawah sadarku. Congrats, Masa lalu! kamu sukses membuatku stuck di kamu :") Masa lalu selalu diidentikkan dengan Mantan.. Duh, yang satu ini tak perlu dibahas lah....
Dear A..
Kamu gak capek apa ngasih aku harapan? Aku aja yang cuma 'dikasih' harapan, capek.. Harapan yang kamu berikan setahun yang lalu aja masih ada dan belum ada kejelasan, lalu mengapa kau datang memberikanku harapan lagi? Hei! Aku bukan Bank Harapan yang bisa menyediakan tempat untuk semua harapan-harapanmu yang menyakitkan itu..
Kamu kenapa sih seneng banget liat aku berharap? Udah tau aku sayang, tapi kenapa kamu masih pura-pura nggak tahu? Atau mungkin kamu berpura-pura seperti itu karena takut aku memaksamu membalas rasa sayangku ya? Tak perlu takut, kak.. Aku tulus kok sayang sama kamu, karena sejak awal kau datang padaku, aku tahu cintamu hanya sementara, tak abadi, dan takkan abadi :")
My dearest A..
Ngutip lagunya Adele yang Don't You Remember nih ya...
I gave you the space so you could breathe..
I kept my distance so you would be free..
And hope that you find the missing piece to bring you BACK to me :")
Right! jika kini aku memberimu jarak, kuharap kau mengerti bahwa semua itu hanya agar kau bisa merasa bebas tanpaku. Mengertilah Kak, aku yakin kau akan menemukan kepingan yang hilang itu yang akan menuntunmu KEMBALI kepadaku :") #KeepWaiting


......Much Love........
Penerima harapanmu

19 Februari 2013

Just...

Dear, kini aku tahu kau mengetahui hal ini..
Bahwa aku selalu mendekap bayangmu dalam tangis..
Bahwa aku selalu memikirkan dirimu, tak peduli waktu dan tempat..
Bahwa aku selalu merindukan dan mencintaimu tanpa suara..
Bahwa aku selalu menulis tentangmu, tentang dirimu yang tak pernah mau membacaku..
Awalnya aku mengira kau tak mengetahuinya, karena ya... Aku memang tak pernah memaksamu mengetahuinya dan kaupun tak pernah ingin mengetahuinya. Tapi kini, aku sadari sesuatu. Tweet-tweetsmu selalu mengarah ke blogku, selalu memberikan komentar terhadap isi blogku, bukan komentar yang positif, tentunya, tapi komen negatif yang sangat menyakitkan.. Entahlah, apakah memang benar tweetsmu mengejek isi blogku ini ataukah hanya perasaan semuku saja.  Tapi aku rasa, tweetsmu menegaskan bahwa kau memang menyinggung isi blogku. Terlalu norak, begitulah pikiranmu terhadap blogku.
Tapi, tak apa.. Aku telah siap menerima resiko ini. Sejak awal aku membuat blog ini, aku telah siap untuk apapun yang terjadi setelah kau akhirnya tahu blogku beserta isinya dan apa yang terjadi setelah kau akhirnya sadar bahwa orang yang selalu kusinggung disetiap postinganku adalah dirimu. Sejak pertama membuat blog ini, aku selalu yakin dan percaya bahwa suatu saat kau akan membaca setiap postinganku dan menyadari betapa cintanya aku kepadamu. Dan kini? kau telah membaca dan menyadari betapa cintanya aku kepadamu. Lalu? mengapa tak ada kelanjutan diantara kita? kau masih dengan sikap cuekmu menoleh kearahku yang menatapmu dengan tatapan kagum yang luar biasa bodohnya. Kau masih dengan kasarnya membalas setiap perlakuan baikku terhadapmu, dan kau masih dengan tak pedulimu memanfaatkan kebaikanku lalu dengan tak acuhnya membuang diriku begitu saja.

Aku bisa terima bila pada akhirnya akulah yang akan menjadi korban dari cerita kita ini. Aku bisa terima rasa sakit yang selalu kurasakan karena aku tahu sejak awal cintamu hanya sementara, takkan abadi dan takkan pernah abadi. Tapi entah bagaimana, aku masih mencintaimu hingga detik ini. Aku masih terus memberikan hatiku yang detik demi detik terkikis karena sifatmu. Aku masih terus memperjuangkan cintaku yang setiap saat tak dipedulikan olehmu. Aku masih terus mengharapkan cintamu yang sedikit demi sedikit dikuasai olehnya. Bodoh, itulah yang dipikirkan pikiranmu..


"Sakit yang kurasa bukan karena dia, tapi karena kau pilih cinta yang salah"
Kau memilih dirinya yang selalu menyakitikimu, yang menduakanmu, yang tak serius kepadamu, yang selalu mempermainkanmu, yang menganggapmu pelariannya saja, yang dengan mudahnya merebut hatimu dan menghempaskannya, yang selalu memanfaatkanmu, yang tak baik untukmu, yang selalu berpura-pura mencintaimu, yang selalu membuatmu tersiksa, dan orang yang membuatmu disia-siakan cinta buta yang salah. Mengapa kau tak bisa memilihku? Memilih diriku yang selalu merasakan setiap sakit hati yang kau rasakan karenanya. Kenapa kau tak bisa menoleh kearahku? sedikit saja. menoleh kearahku yang selalu menunggu didepan pintumu, yang selalu melindungimu, yang selalu kau anggap debu. Aku tahu aku tak secantik dirinya, aku tak sepintar dirinya, aku tak sekaya dirinya, tapi aku mencintaimu lebih dari dirinya.. dan aku tak bisa melihatmu terus tersiksa, disia-siakan cinta buta yang salah.. It's hurts me more ! When i see your tears, my heart broke, become the puzzle that missing the piece. Aku ingin melindungimu, aku ingin selalu ada untukmu, aku ingin kau menangis di bahuku, tapi apa daya? aku tak pernah diizinkan olehmu untuk melakukannya...

Dear.. I don't know the reason i love you, but i know that i can't stop loving you..
Entah aku harus bagaimana lagi untuk membuatmu menoleh kearahku, nyaris ku putus asa, tapi untunglah harapan ini membuatku kembali semangat untuk terus berusaha mendapatkan cintamu kembali :) Percayalah bahwa aku akan selalu ada untukmu walaupun kau telah melupakanku, janji!;)♥

17 Februari 2013

You said moveon, where do i go?

You said moveon, where do i go..
Sepenggal lirik dari Thinking Of You-nya Katy Perry.
Lirik yang ngena banget dengan apa yang kualami sekarang. Ya.. kamu telah melupakanku, kamu telah sangat sering berkata bahwa kamu telah moveon dariku. Tapi entah mengapa, aku tak kunjung beranjak meninggalkanmu seperti yang kau lakukan padaku. Aku masih disini menunggumu yang telah pergi sangat jauh..
  
'cause when i'm with him, i'm thinking of you..
Sepenggal lirik lagi dari Thinking Of You-nya Katy Perry.
Lirik yang juga ngena banget dengan apa yang kualami sekarang. Ya.. Dengan siapapun aku, dimanapun aku, dan kapanpun, aku selalu memikirkanmu. Bahkan saat aku dengan mereka, orang yang siap menggantikanmu. Kenapa aku selalu memikirkanmu? Kenapa aku tak pernah bisa menerima orang lain? Bodoh ya? Aku mengacuhkan orang yang menyayangiku dan menyayangi orang yang mengacuhkanku <//3 How stupid i am? :"( Mungkin jika aku tak stuck di kamu, mantanku bisa banyak kaayk kamu kali ya? Tapi sayangnya, hingga detik ini saat aku mengetik postingan ini, yang aku pikirkan tetap kamu, A!
A, kamu tahu tidak? teman-temanku sering berkata begini "Jangan sok tegar deh kamu!" . Emang aku  rapuh banget ya sampai-sampai akting sok tegarku dengan mudahnya ditahu oleh mereka. Sedalam itukah luka yang kau torehkan kepadaku hingga bahkan dengan senyum lebar menghiasi wajahku, orang-orang tetap tahu betapa rapuhnya aku saat itu? Serapuh itukah aku?Aku memang selalu berusaha tegar melihatmu yang semakin hari semakin cakep tapi tetap saja dari hari ke hari aku tak bisa memilikimu. Aku selalu mencoba menahan tangisku saat kamu dengan mudahnya menampakkan senyummu yang membuatku kehilangan akal sehat, yang membuatku kehilangan saraf-saraf, yang membuatku kehabisan kata-kata, yang membuat pandanganku kosong, yang membuatku menjadi bodoh di depanmu. Ah! Kenapa sih aku selalu terlihat payah di hadapanmu? Mengapa saat kita bertemu, sesuatu yang sangat sangat sangat kutunggu-tunggu dan sangat kuharapkan, aku hanya bisa terdiam tanpa sepatah kata, aku hanya bisa melongo seperti orang bodoh. Kenapa aku tak bisa menjadi cerewet seperti diriku saat tak berhadapan denganmu? Mengapa aku tak bisa menjadi diriku saat ada kamu? Mengapa aku menjadi pemalu, tak seperti Sissy yang gila yang teman-temanku lihat setiap hari? Mengapa aku menjadi jaim saat ada kamu? Tak bisakah aku tetap menjadi Sissy yang cerewet dan gila saat kita bertemu? Tak bisakah kita berbincang-bincang seperti yang selalu kulihat dalam mimpiku? Tak bisakah aku mengajakmu ngobrol seperti yang selalu aku khayalkan? Kenapa aku begitu lemah? Didalam khayal indahku, aku bisa dan selalu bisa membuka percakapan yang baik denganmu, kita bercanda, tertawa, dan bahkan kita bisa menyanyikan lagu kesukaanku yang kutahu juga merupakan lagu kesukaanu! Lalu mengapa saat kita bertemu dan akhirnya usahaku untuk terlihat olehmu berhasil, aku hanya bisa diam, memikirkan berbagai pembicaraan yang sebenarnya sangat ingin kulakukan denganmu tetapi aku tetap membisu, sedikitpun tak mengeluarkan suara. Ah! Selain merampas hatiku, kau juga merampas suaraku ya? :(

Dear kak A..
Hingga akhirnya kau membaca postinganku ini ataupun postinganku sebelumnya, aku masih tetap dengan Sissy yang selalu kuceritakan di setiap postinganku. Aku masih akan tetap mencintaimu, percayalah.. Sampai kapan pun, kau akan selalu ada di hatiku. Entah besok, lusa, minggu depan, tahun depan, 10 tahun kedepan, bahkan selamanya.. Entahlah, aku juga tak tahu mengapa aku bisa seyakin itu,  yang aku tahu, namamu telah terukir permanen dihatiku, kak A!





14 Februari 2013

Amazing you{♥}

Hey kamu yang dulu sering menyapaku meski hanya diwakili mention yang sangat singkat namun sangat kubanggakan! Kenapa sekarang kamu hilang tak berbekas? Bahkan mentionmu yang sempat kau kirimkan pun hilang tak tersisa . Entahlah, mungkin kau menghapusnya karena malu pernah mentionan denganku :") Tak apa, setidaknya aku sempat melihat usernameku di salah satu tweetmu dan aku sudah sangat bersyukur atas itu, meskipun sebenarnya aku juga tak yakin apakah mata sipitku ini sungguh melihatnya atau aku hanya melihat salah satu halusinasi tak berarti yang selalu menghantuiku. Kamu kemana kak? mengapa kau terasa semakin jauh dan semakin sulit untuk kumiliki? Bahkan kini aku merasa kau telah pergi ke tempat yang sangat jauh, begitu jauhnya hingga untuk membayangkan tempat itupun aku tak mampu :( Kamu tahu? Aku KANGEN kamu! Aku kangen dengan lengkung indah bibir tipismu yang dulu, sangatttt dulu sekaliii selalu menyambut seseorang yang otakku pikir adalah diriku meski sebenarnya aku selalu tahu arah matamu tak pernah menuju diriku yang tak pernah mau kau tatap meskipun aku selalu menyambut senyummu dari bagian tersudut matamu.

Kau tahu tidak? Aku masih (dan akan selalu) meyakini bahwa kamu masa depanku, aku yakin bahwa suatu saat di masa yang akan datang, kata 'aku' dan 'kamu' akan menjadi 'kita', aku percaya bahwa Tuhan telah mengatur jalan kita masing-masing sedemikian rupa dan memisahkan kita untuk dipertemukan kembali di masa yang akan datang. Hahaha.. Aku tahu apa yang sedang kau pikirkan. Kau pasti berpikir betapa bodohnya aku kan? Ya. Aku mengerti dan akan selalu mengerti semua pikiran-pikiranmu yang selalu menyudutkanku, yang selalu menganggapku bodoh, yang selalu memaksa air mataku jatuh, yang telah membuatku sakit dan sakitnya masih terasa hingga detik ini :( Kenapa pikiranmu selalu membenciku? Aku mencintaimu dengan tulus, pikiranmu menyalahkanku. Aku menunggumu dengan setia, pikiranmu menyakitiku. Aku memperhatikanmu dalam diam, pikiranmu menghujatku. Selalu begitu! Pikiranmu memang tak pernah menyukai diriku dan tak pernah mengizinkanku masuk kedalam 'zona'nya :")

Fase ini terjadi lagi.. Fase dimana kau datang mendekat tetapi kemudian kau menjauh lagi bahkan lebih jauh dari yang pernah kubayangkan. Tak bisakah kau sejenak tinggal ? Tinggal untuk sekedar menatap air mataku yang telah menjadi lautan karenamu? Melihat hatiku yang telah robek dan berlubang disana-sini karena berbagai luka darimu dan luka milikmu yang masih dan akan selalu kutanggung sendiri? Melirik sedikit tubuhku yang telah lemah tak berdaya karena terlalu sering menangisimu? Tolonglah, tinggal sejenak denganku. Aku tak pernah sekejap pun merasakan hawa nafasmu yang pasti akan terasa saat duduk bersamamu! Tak seperti dia, yang selalu merasakan dada bidangmu merangkulnya. Aku tak seperti dia, yang selalu menyakiti dirimu dibelakang dan berpura-pura mencintaimu didepan. Aku tak seperti dia, yang tak pernah menganggapmu ada, yang selalu menganggapmu sebagai pelarian dan pelampiasan karena tak mampu memiliki orang yang sebenarnya ia cintai. Aku tak seperti dia, yang selalu mampu menarik perhatianmu dengan sebuah kata cinta yang masih dipertanyakan mengingat disaat bersamaan dia juga mengumbar kata cinta kepada orang lain, sedangkan aku? tak pernah sedetikpun aku mampu mencuri perhatianmu darinya meski sejuta bukti cinta telah kutunjukkan dengan susah payah untukmu. Aku tak seperti dia, yang selalu membandingkanmu dengan mantannya yang sebelumnya. Aku tak seperti dia! dan aku takkan pernah menjadi seperti dia. Mengertilah sedikit, aku dan dia tak sama dan takkan sama. Kami berbeda! Dia, seorang dengan wajah yang terlahir sempurna dengan sejuta kebohongannya dan Aku, seorang dengan wajah yang takkan sempurna dengan sejuta bukti cintaku. Cobalah sejenak melihat kearahku, sedikit saja. AKu tak minta banyak, karena aku tahu, untuk meminta sedikit saja darimu aku harus mengorbankan separuh batinku menahan sakit dan derita tak berujung darimu. Lalu bagaimana bila aku meminta banyak darimu? Entah harus apa lagi yang kurelakan untukmu sedangkan aku sudah tak memiliki apapun.

Aku selalu bertanya.. Kenapa Tuhan menganugrahkan kepadaku cinta yang sangat berlebihan ? Begitu berlebihannya hingga akupun ikut tenggelam didalamnya. Aku tak mampu menahan cintaku dan mengarahkan cintaku untuk diberikan ke orang yang benar. Buktinya, sisa cinta dari cintaku ke Mami dan Tuhanku kuberikan seutuhnya kepadamu. Bisa kau bayangkan betapa banyaknya cintaku? Aku besar bersama Mamiku dan aku hadir karena Tuhanku, itulah mengapa aku mencintai mereka. Lalu kau? Kita baru bertemu 14bulan yang lalu dan aku baru mencintaimu 13bulan yang lalu. Lalu mengapa aku dengan beraninya mengambil resiko yang sangat besar, memberikan sisa cintaku yang sebenarnya masih sangat berlimpah hanya kepadamu? Kepada orang yang tiba-tiba datang dan membawa semilyar harapan dan sekejap kemudian pergi meninggalkan semilyar harapan yang semakin hari semakin menyakitiku? Entahlah, aku juga tak tahu alasannya mengapa aku mencintaimu, yang aku tahu, cinta tak pernah membutuhkan alasan untuk hadir.

Dear kak A...
Percayalah, aku tak pernah pergi, begitupun cintaku. Cintaku masih dengan bodohnya setia menunggu cintamu yang dulu sekali pernah ada tapi kini telah hilang tak berbekas.
Percayalah, aku masih sendiri, sejak kau pergi tanpa sebuah ucapan perpisahan meninggalkanku sendiri dengan luka yang setiap hari menggerogoti tubuhku, hingga hari ini. Ya! Aku tak pernah berniat menggoyahkan takhtamu dihatiku, karena memang takkan ada yang sanggup menggoyahkanmu, bahkan menyentilmu pun takkan pernah ada yang sanggup. Aku juga tak ingin kecewa seperti dahulu, cukuplah kamu yang menyakiti hatiku hingga sedalam ini.
Percayalah, aku masih disini, aku tak mau pergi! Aku ingin terus menunggumu, menunggu terwujudnya mimpi indahku memilikimu.
Percayalah, takkan ada seorangpun yang mampu mencintaimu seperti caraku mencintaimu. Hanya aku yang mampu mencintaimu sedemikian rupa hingga dirimu pun bahkan takkan mungkin melihat cacat cela dari cintaku.
Percayalah, postingan ini kubuat dari hati, kuketik dengan jemari lemahku, dan kutatap dengan mata buram karena tertutup 'hujan lokal'.
Kak A... aku memang merindukanmu tapi aku takkan memaksaku menatap wajah super jelekku yang semakin jelek karena terus menangisimu. Sekali lagi, percayalah kak! Aku selalu menikmati rindu ini. Karena aku selalu yakin bahwa rindu darimu adalah derita ternikmat yang pernah kurasakan! BigThanks! Love{}



.....With love....

Penikmat derita


11 Februari 2013

Karena Aku Memilih Menunggumu

Dear my dearest Faldy..
Saat ini aku tak tahu dimana kau berada, apa yang sedang kau pikirkan, dengan siapa kau kini, tapi aku akan selalu berdoa agar kau selalu bahagia dengan apapun yang kamu miliki dan yang akan kau miliki.
Entah kenapa, ditengah kesibukanku sebagai siswi kelas 9, aku tiba-tiba teringat sosokmu, sosok yang setahun lalu mampu menghapus dukaku dari masa lalu, menghibur laraku dari masa lalu, dan membahagiakanku dari kesedihan masa lalu. Dan dengan senyum tipis serta sorot mata teduhmu, mampu membuatku tersadar bahwa semua luka yang telah dia torehkan di masa lalu kan terhapus olehmu. Tahukah kamu? aku kembali merasakan semua luka itu. Dan yang membuatku merasakannya adalah kamu, just you, amazing you..
Aku rindu kamu kak Faldy! Rindu dengan senyum khasmu yang selalu menyambutku di gerbang sekolah kita, rindu dengan tatapan matamu yang selalu kutemui di kantin sekolah kita, rindu dengan deretan rapi gigimu yang terlihat saat kau tertawa bersamaku di tempat-tempat yang membuat kita bisa saling pandang. Aku rindu denganmu yang saat itu masih mengenakan segaram putih-biru. Biasa. Namun buatku, itu momen yang selalu kutunggu dan selalu membuatku degdegan. Aku rela terlambat masuk jam pelajaran pertama hanya untuk menunggu sosokmu muncul di gerbang, aku rela kehilangan sebagian pelajaran demi izin ke toilet dan berakhir mematung di depan kelasmu. Aku yang selalu tak pernah berani menyapamu terlebih dahulu meskipun saat itu aku menjadi pacarmu. Aku malu, aku hanya cewek yang sangat biasa diantara cewek-cewek populer yang menjadi mantanmu. Itulah mengapa aku selalu berusaha agar kamu 'melihatku', apapun caranya. Berpura-pura kehabisan tinta pulpen dan meminta izin membeli yang baru di koperasi saat kelasmu sedang olahraga, meskipun itu membuat uang jajanku berkurang. Berpura-pura cuek saat aku melihatmu meskipun sebenarnya ekor mataku tak bisa berhenti menatapmu. Berpura-pura berurusan dengan 'tetangga' kelasmu agar aku bisa mencuri kesempatan lewat didepan kelasmu. Ah! Lucu ya? Aku berusaha setengah mati untuk berpura-pura, tapi tetap saja semua orang tahu maksud kepura-puraanku. Hingga akhirnya tanggal kelulusanmu, aku masih sempat-sempatnya berpura-pura agar kau bisa 'melihat'ku. Aku berpura-pura bingung, mondar-mandir tak menentu didepan sebuah mobil yang kutahu adalah mobil yang dikemudikan orang tuamu yang tentu saja menjadi mobilmu juga. Entah apa yang membuatku mampu melakukan hal gila itu, berdiri mematung didepan mobilmu dibawah terik panas matahari yang dimana kita sama-sama tahu, aku tak mampu berdiri lama diterik matahari. Tapi dengan bodohnya, aku terus saja berdiri mematung, berharap mata teduhmu melirik kearahku yang terlihat bodoh. Entahlah, sejenis bodoh atau gila, aku juga tak tahu pasti, yang aku tahu, i'd do anything for you. Hingga saat ini, aku tak kunjung menuturkan dan menorehkan segala perasaan ini, bukan berarti aku tak yakin dengan perasaanku, tidak! aku bahkan tak dapat mengelak dan menepis semua perasaan yang semakin hari semakin menyiksa batinku. aku juga tak tahu mengapa aku sangat mengangumi dan menyayangimu. Tak mudah bagiku mengakui semua kepadamu. Alasannya? Entahlah, aku sepertinya... Malu.. Entah malu karena aku mencintaimu ataukah malu karena wajahku tak secantik pacar dan mantan-mantanmu sebelumnya. Tapi apapun alasanku, aku tak pernah berpikir untuk berhenti melakukan semua hal yang kau anggap bodoh itu.. Yaa seperti mencintaimu, menyayangimu, merindumu, mengagumimu, mendoakanmu, memerhatikanmu, memikirkanmu, memimpikanmu, dan semacam itulah..

Jika suatu saat kamu membaca surat ini, ketahuilah, aku masih melakukan hal 'bodoh' itu, ada sesuatu dari dalam hatiku yang selalu memaksaku melakukannya. Aku juga tak tahu apa, tapi aku rasa 'sang pemaksa' itu adalah harapan dan mimpi-mimpi yang kau buatkan untukku tetapi pada akhirnya kau tinggalkan bersamaku. Hey! Tak usah berjuang untuk mematahkan cintaku, karena kaupun juga tahu aku takkan bisa berhenti melakukan itu. Kau tanya alasanku? Haha.. Untuk apa? Kau kan tahu dan selalu tahu apa alasanku :) Apalagi kalau bukan karena aku memilih menunggumu dalam diam :)

6 Februari 2013

Kamu...


Hai kamu! Ya.. Kamu, orang yang sedang tertawa lepas bersamanya..
Tak sadarkah kamu bahwa ada seseorang yang sedang menatapmu dengan deraian tangis menghias pipinya?
Tak sadarkah kamu bahwa ada seseorang yang sedang mencoba menyelipkan lengkungan senyum dari derasnya air mata yang membuat bibirnya tak dapat melengkung keatas lagi?
Tak sadarkah kamu bahwa ada seseorang yang selalu memanggil namamu dalam kesakitan luar biasa?
Dan tak sadarkah kamu bahwa seseorang itu adalah aku? Orang yang selalu ada untukmu, yang selalu menanti bibir indahmu mengucap kata cinta, yang selalu mendambakan tatapan matamu yang menatapku penuh cinta, dan orang yang hingga detik ini masih sendiri menanti dirimu yang pergi dan lupa akan jalan kembali..

Aku sadar sepenuhnya, aku bodoh. Aku terus saja memperjuangkan cinta kita yang telah usai dan takkan kembali. Aku terus saja memperjuangkan hrapan-harapan yang masih saja memaksaku mendapatkan dirimu, aku masih saja memperjuangkan kata cinta darimu yang telah kau habiskan untuknya, dan aku masih saja memperjuangkan kisah kita yang telah kau perjuangkan untuk kau akhiri :"( Aku bodoh dan aku tahu itu. Siapa sih yang tak menganggapku bodoh? Seseorang yang rela menyakiti dirinya sendiri demi melindungi orang yang terluka karena orang lain. Bodoh ya? Aku juga tak tahu kenapa aku betah menjadi bodoh. kenapa aku selalu mempertahankan cinta yang luar biasa pedih dan menyakitkan ini, kenapa aku masih saja membutuhkanmu yang mencampakkanku demi orang yang ternyata mencampakkan dirimu seperti yang telah kau lakukan padaku? Jujur.. Aku selalu ingin melupakanmu, selalu ingin pergi dan menjauh darimu seperti yang kau lakukan terhadapku, selalu ingin membakar habis endapan rindu yang telah berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun mengendap dihatiku, dan akuselalu ingin meninggalkan mimpi indahku memiliki dirimu dan menghadapi kenyataan kehilangan dirimu. Tapi, I just can't :( Aku tak bisa, sedikitpun tak bisa meninggalkan dirimu dan kenanganmu. Aku  sungguh tak tahu mengapa aku tak bisa meninggalkan dirimu dan kenanganmu, yang aku tahu itu selalu terjadi saat aku berniat melupakanmu. Dan yang selanjutnya terjadi, yah.. kau bisa menebaknya. Aku kembali menyimpan kuat cintaku, karena aku tak tahu apa yang harus aku lakukan. Ingin melupakanmu, mustahil. Ingin memilikimu? Haha.. sangat mustahil... :")

Aku tahu kau kini menjadi miliknya. Lalu aku? Bagaimana denganku? seseorang yang telah lama menyukaimu, seseorang yang secara diam-diam memperhatikanmu dan menginginkan segalanya hanya denganmu.. Mengapa kau selalu bisa termiliki orang lain, sedangkan aku tak mampu memilikimu bahkan sekejap saja ? Aku hanya bisa memiliki harapan-harapan dan mimpi-mimpi yang tercipta karenamu, tercipta untukmu, dan terhempas olehmu...:"( Kuakui ini salahku yang tak pernah mengungkapkan perasaan ini sejak dulu dan akhirnya semua kebodohanku dimasa itu menyisakan sesak tak tertahankan di hatiku.

Andai kau tahu betapa ku merindukanmu :( Ya.. Aku merasakan rasa rindu itu! Rindu yang tak berujung, rindu yang entah akan kubawa atau membawaku kemana, rindu yang selalu terjadi hingga aku tak mampu menghitungnya, rindu yang tak terungkapkan, dan rindu yang tak pernah diizinkan untuk terjadi.

Dear kamu...
Entah sudah yang keberapa kalinya aku mengatakan hal ini, bahwa aku sangat merindukanmu, sangat mencintaimu, sangat mendambakanmu, sangat memujamu, sangat memperhatikanmu, sangat mengertimu, dan sangat setia menunggumu. Aku adalah orang yang telah lama mencintaimu dan akan lebih lama menunggu untukmu dan aku adalah tiga huruf yang akan bertahan mengikuti setiap jejak yang akan membawaku kepadamu, luf! :")