14 Februari 2013

Amazing you{♥}

Hey kamu yang dulu sering menyapaku meski hanya diwakili mention yang sangat singkat namun sangat kubanggakan! Kenapa sekarang kamu hilang tak berbekas? Bahkan mentionmu yang sempat kau kirimkan pun hilang tak tersisa . Entahlah, mungkin kau menghapusnya karena malu pernah mentionan denganku :") Tak apa, setidaknya aku sempat melihat usernameku di salah satu tweetmu dan aku sudah sangat bersyukur atas itu, meskipun sebenarnya aku juga tak yakin apakah mata sipitku ini sungguh melihatnya atau aku hanya melihat salah satu halusinasi tak berarti yang selalu menghantuiku. Kamu kemana kak? mengapa kau terasa semakin jauh dan semakin sulit untuk kumiliki? Bahkan kini aku merasa kau telah pergi ke tempat yang sangat jauh, begitu jauhnya hingga untuk membayangkan tempat itupun aku tak mampu :( Kamu tahu? Aku KANGEN kamu! Aku kangen dengan lengkung indah bibir tipismu yang dulu, sangatttt dulu sekaliii selalu menyambut seseorang yang otakku pikir adalah diriku meski sebenarnya aku selalu tahu arah matamu tak pernah menuju diriku yang tak pernah mau kau tatap meskipun aku selalu menyambut senyummu dari bagian tersudut matamu.

Kau tahu tidak? Aku masih (dan akan selalu) meyakini bahwa kamu masa depanku, aku yakin bahwa suatu saat di masa yang akan datang, kata 'aku' dan 'kamu' akan menjadi 'kita', aku percaya bahwa Tuhan telah mengatur jalan kita masing-masing sedemikian rupa dan memisahkan kita untuk dipertemukan kembali di masa yang akan datang. Hahaha.. Aku tahu apa yang sedang kau pikirkan. Kau pasti berpikir betapa bodohnya aku kan? Ya. Aku mengerti dan akan selalu mengerti semua pikiran-pikiranmu yang selalu menyudutkanku, yang selalu menganggapku bodoh, yang selalu memaksa air mataku jatuh, yang telah membuatku sakit dan sakitnya masih terasa hingga detik ini :( Kenapa pikiranmu selalu membenciku? Aku mencintaimu dengan tulus, pikiranmu menyalahkanku. Aku menunggumu dengan setia, pikiranmu menyakitiku. Aku memperhatikanmu dalam diam, pikiranmu menghujatku. Selalu begitu! Pikiranmu memang tak pernah menyukai diriku dan tak pernah mengizinkanku masuk kedalam 'zona'nya :")

Fase ini terjadi lagi.. Fase dimana kau datang mendekat tetapi kemudian kau menjauh lagi bahkan lebih jauh dari yang pernah kubayangkan. Tak bisakah kau sejenak tinggal ? Tinggal untuk sekedar menatap air mataku yang telah menjadi lautan karenamu? Melihat hatiku yang telah robek dan berlubang disana-sini karena berbagai luka darimu dan luka milikmu yang masih dan akan selalu kutanggung sendiri? Melirik sedikit tubuhku yang telah lemah tak berdaya karena terlalu sering menangisimu? Tolonglah, tinggal sejenak denganku. Aku tak pernah sekejap pun merasakan hawa nafasmu yang pasti akan terasa saat duduk bersamamu! Tak seperti dia, yang selalu merasakan dada bidangmu merangkulnya. Aku tak seperti dia, yang selalu menyakiti dirimu dibelakang dan berpura-pura mencintaimu didepan. Aku tak seperti dia, yang tak pernah menganggapmu ada, yang selalu menganggapmu sebagai pelarian dan pelampiasan karena tak mampu memiliki orang yang sebenarnya ia cintai. Aku tak seperti dia, yang selalu mampu menarik perhatianmu dengan sebuah kata cinta yang masih dipertanyakan mengingat disaat bersamaan dia juga mengumbar kata cinta kepada orang lain, sedangkan aku? tak pernah sedetikpun aku mampu mencuri perhatianmu darinya meski sejuta bukti cinta telah kutunjukkan dengan susah payah untukmu. Aku tak seperti dia, yang selalu membandingkanmu dengan mantannya yang sebelumnya. Aku tak seperti dia! dan aku takkan pernah menjadi seperti dia. Mengertilah sedikit, aku dan dia tak sama dan takkan sama. Kami berbeda! Dia, seorang dengan wajah yang terlahir sempurna dengan sejuta kebohongannya dan Aku, seorang dengan wajah yang takkan sempurna dengan sejuta bukti cintaku. Cobalah sejenak melihat kearahku, sedikit saja. AKu tak minta banyak, karena aku tahu, untuk meminta sedikit saja darimu aku harus mengorbankan separuh batinku menahan sakit dan derita tak berujung darimu. Lalu bagaimana bila aku meminta banyak darimu? Entah harus apa lagi yang kurelakan untukmu sedangkan aku sudah tak memiliki apapun.

Aku selalu bertanya.. Kenapa Tuhan menganugrahkan kepadaku cinta yang sangat berlebihan ? Begitu berlebihannya hingga akupun ikut tenggelam didalamnya. Aku tak mampu menahan cintaku dan mengarahkan cintaku untuk diberikan ke orang yang benar. Buktinya, sisa cinta dari cintaku ke Mami dan Tuhanku kuberikan seutuhnya kepadamu. Bisa kau bayangkan betapa banyaknya cintaku? Aku besar bersama Mamiku dan aku hadir karena Tuhanku, itulah mengapa aku mencintai mereka. Lalu kau? Kita baru bertemu 14bulan yang lalu dan aku baru mencintaimu 13bulan yang lalu. Lalu mengapa aku dengan beraninya mengambil resiko yang sangat besar, memberikan sisa cintaku yang sebenarnya masih sangat berlimpah hanya kepadamu? Kepada orang yang tiba-tiba datang dan membawa semilyar harapan dan sekejap kemudian pergi meninggalkan semilyar harapan yang semakin hari semakin menyakitiku? Entahlah, aku juga tak tahu alasannya mengapa aku mencintaimu, yang aku tahu, cinta tak pernah membutuhkan alasan untuk hadir.

Dear kak A...
Percayalah, aku tak pernah pergi, begitupun cintaku. Cintaku masih dengan bodohnya setia menunggu cintamu yang dulu sekali pernah ada tapi kini telah hilang tak berbekas.
Percayalah, aku masih sendiri, sejak kau pergi tanpa sebuah ucapan perpisahan meninggalkanku sendiri dengan luka yang setiap hari menggerogoti tubuhku, hingga hari ini. Ya! Aku tak pernah berniat menggoyahkan takhtamu dihatiku, karena memang takkan ada yang sanggup menggoyahkanmu, bahkan menyentilmu pun takkan pernah ada yang sanggup. Aku juga tak ingin kecewa seperti dahulu, cukuplah kamu yang menyakiti hatiku hingga sedalam ini.
Percayalah, aku masih disini, aku tak mau pergi! Aku ingin terus menunggumu, menunggu terwujudnya mimpi indahku memilikimu.
Percayalah, takkan ada seorangpun yang mampu mencintaimu seperti caraku mencintaimu. Hanya aku yang mampu mencintaimu sedemikian rupa hingga dirimu pun bahkan takkan mungkin melihat cacat cela dari cintaku.
Percayalah, postingan ini kubuat dari hati, kuketik dengan jemari lemahku, dan kutatap dengan mata buram karena tertutup 'hujan lokal'.
Kak A... aku memang merindukanmu tapi aku takkan memaksaku menatap wajah super jelekku yang semakin jelek karena terus menangisimu. Sekali lagi, percayalah kak! Aku selalu menikmati rindu ini. Karena aku selalu yakin bahwa rindu darimu adalah derita ternikmat yang pernah kurasakan! BigThanks! Love{}



.....With love....

Penikmat derita


Tidak ada komentar:

Posting Komentar