31 Januari 2013

A Love Letter From Abby For Her Dearest Faldy


Hai.. Kamu apa kabar? :) Kangen nih..
Kapan ya kita bisa bertemu dalam dunia nyata? bukan dalam dunia khayal semu tak berarti seperti yang setiap hari kualami:(
Tapi tak apalah, bertemu denganmu sudah bisa meringankan rindu yang telah berbulan-bulan mengendap dalam hatiku. Ya meskipun itu hanya sekedar khayal semu:")
Dunia tak adil.. tak pernah memberiku hak untuk memilikimu lagi walaupun hanya sedetik, sedangkan dia, orang yang selalu memiliki hatimu, hanya menganggapmu pelarian saja.. tak adil! :"(
Dunia tak adil ya? Selalu menyalahkanku atas apa yang kini terjadi antara kita.Yah, kuakui akulah yang pertama kali memintamu meninggalkanku. dan akibatnya Dunia selalu beranggapan bahwa AKUlah penyebab perpisahan KITA. Tapi Dunia tidak tahu, apa yang terjadi antara kita sebelum perpisahan itu akhirnya terjadi. Dunia tidak pernah mengerti rasanya menjadi AKU, yang Dunia tahu, AKUlah penyebab semua kekacauan ini, AKUlah penyebab semua kegalauan tak berartiku, AKUlah penyebab semua bulir airmataku yang selalu jatuh karena menangisimu, dan AKUlah alasan kenapa kau tak akan pernah memilihku kembali. Dunia selalu menyalahkanku, menganggap setiap bulir airmataku adalah bahan lelucon bagi mereka. Tidakkah Dunia tahu betapa tersiksanya menjadi diriku? menjadi seorang wanita yang berusaha menahan seorang lelaki yang berusaha membuangnya? mereka tidak tahu itu, karena mereka hanya melihat akhir cerita kita, bukan awal cerita kita. Mereka tak tahu betapa aku memperjuangkan hubungan kita yang telah diujung tanduk, betapa sulitnya merebut perhatianmu yang telah teralihkan olehnya kembali, betapa besar kesabaranku saat menjalin hubungan denganmu, betapa ku memujamu, memerhatikanmu, menyayangimu, mencintaimu, dan mengerti dirimu bahkan setelah kau berteriak menyuruhku berhenti melakukan hal itu karena kau menganggapku menyusahkanmu, karena aku membuatmu malu kepada teman-temanmu, karena aku tak secantik mantan-mantanmu sebelumnya, karena aku tak pantas menjadi pacarmu. Itu menyakitkan! Saat teman-temanmu meneriakiku, meneriakkan kata JELEK yang sangat jelas ditujukan kepadaku. Tapi aku tetap berusaha sabar, karena aku tak perlu pendapat temanmu, karena aku mencintai dirimu bukan temanmu jadi untuk apa aku mendengarkan ocehan temanmu? Aku tetap sabar karena aku yakin, cuekmu terjadi hanya karena kau sedang gundah karena UAN yang harus kau hadapi dalam waktu dekat. Andai dunia tahu betapa rapuhnya aku saat mengetahui bahwa sms selamat tidurku untukmu hanya dibalas dengan dua huruf, "i" dan "y" dengan sebuah emot ">:O". Andai dunia tahu itu, andai dunia mengerti rasanya menjadi aku. Menjadi seseorang yang sangat mencintai sosok dirimu yang lebih memilih menghabiskan pulsa untuk otp-an dengan orang lain dibanding membalas berbagai pesan yang menunjukkan perhatianku. Dunia tidak tahu rasanya menjadi aku, menjadi wanita yang masih memperjuangkan hubungannya bahkan setelah sang kekasih tak menghubunginya selama lebih dari seminggu. Dunia tidak tahu apa yang terjadi sebelum perpisahan kita, tapi dunia tahu bagaimana akhirnya kata "kita" berubah menjadi "aku" dan "kamu", dan sayangnya dunia tidak pernah peduli atas apa yang terjadi setelah perpisahan kita. Aku ini wanita biasa, bisa merasakan sakit dan luka, aku tak mungkin terus membiarkan lukaku semakin buas dan menggerogoti hatiku. Kenapa dunia begitu jahat? menganggapku menyia-nyiakanmu, padahal yang terjadi adalah sebaliknya. Dunia selalu mendengar kisah kita darimu dan tak peduli dengan suara jeritanku yang menceritakan apa yang sebenarnya terjadi antara kita. Kau bisa membuat dunia membenciku dan kau bisa membuat dunia menganggapku sebuah lelucon garing. Tapi kau takkan bisa membuat aku membencimu dan berhenti mencintaimu :") Aku takkan pernah berhenti mencintaimu, aku hanya berhenti menunjukkannya. Aku bingung, kenapa sih teman-temanku selalu memaksaku untuk menceritakan perasaanku kepadamu? Aku bukannya tak mau berbagi cerita kepada mereka, aku bukannya menganggap mereka tak bisa menjaga rahasiaku, aku bukannya takut menceritakan perasaanku untukmu kepada Neisha, adikmu. Aku tahu dan sangat mengenal mereka, aku tahu mereka adalah teman yang baik. Tapi aku hanya ingin mencoba diam, karena aku takut dunia akan semakin menertawakanku, aku takut akan semakin rapuh karena belas kasihan mereka terutama Neisha! aku takut mereka mengetahui betapa rapuhnya hatiku. Aku ingin terlihat tegar, agar mereka merasa nyaman didekatku, agar mereka tak menjauhiku, agar mereka tak membeda-bedakanku karena aku tak ingin dijauhi karena tangisku. Aku takkan bercerita kepada temanku, aku membiarkan mereka mengetahui sendiri siapa yang selama ini membuatku sakit hati dan cemburu, karena aku rasa... tanpa diberitahu juga mereka sudah sangat tahu siapa, karena aku selalu membuat inisial namamu tapi maaf.. aku belum siap dan takkan siap menunjukkan nama aslimu, dy..  :") Yang harus kau tahu, aku selalu bahagia jika kau bahagia sekalipun bahagiamu bukan karenaku :")

Tidak ada komentar:

Posting Komentar