28 Desember 2012

29..

Hai :) Apa kabar? Bagaimana keadaan disana? Liburanmu menyenangkan ya? Selamat bersenang-senang deh :) Abaikan saja kekhawatiran tanpa alasanku yang sangat tak penting ini :’) Kenapa ? Kok kelihatannya kamu bingung gitu ? Oh.. ya aku mengerti kok. Kamu pasti bertanya. Memangnya aku siapa? Sok khawatir segala. Aku siapamu? Orang spesial, bukan.. saudara,bukan.. sepupu,bukan.. pacar,bukan.. Teman? Aku tak yakin kau menganggapku teman. Iya.. aku tahu kok, sangat tahu malah. saya bukan siapa-siapamu, tapi apa salahnya khawatir kepada orang yang disayang? Tidak ada , kan?
Kamu ingat tidak, hari ini tanggal berapa? Ya. 29. Kamu ingat ada apa dibalik tanggal 29 desember? Kamu lupa ya? Oke tak apa. Aku tahu kau akan menjawab seperti itu :’) Kamu ingat tidak, tanggal 29 Desember tahun lalu, ada nomor asing yang muncul di inboxku, mengajak textingan,  menanyakan apa yang sedang kulakukan, dan banyak lagi. Nomor asing itu nomormu,kan? Aku ingat, saat itu aku sedang  duduk dibawah pohon asam di lapangan belakang rumah tanteku, sedang menyaksikan para setan-setan cilik yang asik bermain petak umpet. Aku yang saat itu sedang terhanyut dalam lamunan masa kecilku tiba-tiba dikagetkan oleh smsmu. Tak ada yang spesial dari isi smsmu. Hanya sebuah sapaan, yang biasanya kutanggapi dengan sangat sinis, tapi beda kepadamu. Aku juga tak tahu kenapa, aku yang biasanya membalas sapaan seperti itu dengan sangat sinis malah terkadang aku tak membalasnya, tiba-tiba saja berubah sangat ramah saat membalas smsmu. Dan tanpa terhindari lagi, aku mulai jatuh cinta kepadamu. Meskipun aku belum tahu ujung dari sms ramahmu akan berakhir seperti ini. Detik demi detik berlalu, aku semakin hanyut dengan sms-smsmu. Hingga hari itu berakhir, kita masih saja smsan, meski pokok pembahasan kita terus stuck  di situ saja.
Malam berganti pagi, bintang berganti matahari. saat aku mulai membuka mata, secercah sinar tiba-tiba menyilaukan mataku. Aku meraih handphoneku, dan sebuah pesan telah masuk di inboxku sekitar sejam yang lalu. Aku pun tertawa, dan mata sipitku tiba-tiba membesar. Ya, pesan itu darimu. seseorang yang tak pernah kusangka sebelumnya mampu membuat jantungku serasa mau copot saat membaca pesanmu.  seseorang yang tak pernah kuanggap spesial, bahkan kupandang sebelah mata. Kau mengucapkan selamat pagi. Sesuatu yang sangat manis bagiku, mengingat saat itu kita bahkan tak pernah berbicara langsung di sekolah. kitapun kembali textingan, sama seperti kemarin. Tanpa disadari, sms-smsmu pun mulai menjadi candu bagiku. Mulai menjadi kebiasaan. Setiap saat aku mengecek handphoneku, berharap kau segera membalas pesan dariku yang bahkan baru sedetik yang lalu kukirim. Aku mulai tak bisa mengendalikan diriku! Aku semakin cinta kepadamu, tanpa tahu ada apa dibalik keramahanmu dua hari belakangan ini. Esok harinya, kita kembali smsan dan aku kembali dengan bodohnya  senyum-senyum sendiri tiap mendapat smsmu. Waktu terus berjalan.kita terus smsan. dan aku terus senyum-senyum tidak jelas. Smsan kita terus berlanjut, hingga akhirnya…. ‘gong’ itu dipukul juga..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar